22 Mei 2012

Pernah membayangkan punya Ibu negara, tapi bukan istri Presiden? Apa ada? Jawabnya adalah ada. Mau tahu? Ini dia informasinya.

Pada tanggal 6 Mei 2012 François Hollande terpilih sebagai Presiden Perancis dengan mengalahkan saingannya Presiden yang lama lewat pemilu. Namun bukan itu yang menjadi berita utama pada saat ini. Para wartawan disana sedang gencar-gencarnya mencari berita tentang Valérie Trierweiler, seorang wartawan politik Perancis. Mengapa demikian?
Wartawati yang telah meliput politik Prancis selama lebih dari 20 tahun ini menjadi ibu negara pertama yang "tak menikahi" Presiden Prancis. Dia bertemu dengan Francois Hollande di akhir 1990-an. "Kami berdua mencintai politik dan kami berdua senang tertawa," katanya dalam sebuah surat kabar Prancis baru-baru ini. Trierweiler mengatakan perubahan luar biasa dalam hidupnya tampak nyata. "Anda seperti sedang menonton seorang penonton memasuki layar dan menjadi bagian dari film itu. Seperti itulah aku," katanya.

Wanita kelahiran 16 Februari 1965 di Angers, Prancis Barat ini mengatakan dia tidak mengharapkan status tidak menikahnya akan menimbulkan masalah. "Terus terang, sebenarnya itu semua bukan aspek yang mengganggu saya," katanya kepada harian Le Figaro. "Pertanyaan tentang pernikahan adalah di atas semua bagian dari kehidupan pribadi kita."

Tak hanya soal tak menikah yang membuat mereka mempertimbangkan aturan baru. Tapi juga keputusannya untuk tetap bekerja sebagai wartawati pasca-pelantikan Hollande sebagai presiden. Kekhawatiran juga muncul, jika misalnya, mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat seperti Vatikan atau Arab Saudi, negara di mana pasangan tidak menikah yang hidup bersama tidak diperkenankan.

Lucunya lagi, penyebutan gelar terhadapnya banyak dipertanyakan oleh media yang lain pada Kerajaan. "Apakah akan disebut "Madame Valerie Trierweiler, pendamping Presiden" atau "Madame Valerie Trierweiler-Hollande, pasangan Presiden"?" tulis ABC News. Nampaknya Valerie Trierweiler membuat Istana Elysee sedikit 'repot' mengubah protokol.

"Ini akan menjadi sangat rumit," kata wartawan dan penulis Prancis, Philippe Labro, kepada BBC. Labro, seorang rekan lama Trierweiler, memberinya pekerjaan sebagai pewawancara politik pada saluran TV Direct8. "Dia harus menyeimbangkan banyak hal," katanya.

Tak bingung soal status, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dikutip dalam National Post Kanada, mengatakan, meski hubungan di luar nikah adalah hal biasa di abad ke-21, presiden yang tidak menikah menimbulkan masalah besar. "Kami mengatakan kepada pers asing untuk memperlakukan orang ini sebagai istri presiden," katanya, yang minta namanya tak disebutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar